Senin, 02 Januari 2012

Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM ENDOKRIN


SISTEM ENDOKRIN
Berfungsi pengatur aktivitas sistem tubuh  homestasis, pertumbuhan fisik & intelektual, pubertas, reproduksi, metabolisme, perkembangan individu.

Bekerjasama dg sistem saraf.
Terdiri dari kelenjar & hormon

Kelenjar Endokrin
Kelenjar  produksi & sekresikan hormon.
Hormon disekresikan ke dlm darah u/ ditransportasikan.
Meliputi:
Pulau-pulau langerhan, Gonad (ovarii &testis ), Adrenal, pituetary, tiroid, paratiroid

Hormon
Bahasa Yunani pergerakan.
Substansi kimia  pembw pesan disekresikan kel endokrin.
Mempengaruhi organ atau sel target.

Fungsi Umum Hormon
1. Metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi.
2. Berperan dalan homeostasis yaitu mempertahankan lingkungan internal
Mengendalikan metabolisme karbohidrat dan protein.
Mengendalikan keseimbangan air dan elektrolit
Mengendalikan kadar gula darah.
3. Bekerja sama dengan sistem saraf :
Hormon mengintegrasikan jawaban organ dan jaringan tubuh yang berbeda-beda terhadap rangsang internal dan eksternal.

KARAKTERISTIK HORMON
1. Hormon disekresikan secara siklus dan sebagai respon terhadap tubuh dan irama lingkungan.
Contoh : Kortisol rendah pd mlm hari, meningkat pagi hari.
2. Hormon mengontrol kecepatan aktifitas sel.
3. Hormon disekresikan dalam konsentrasi yang kecil, pengaruhnya besar.
4. Hormon mempengaruhi setiap sel yang memiliki receptor yang sesuai.
5. Hormon secara konstan dinon aktifkan oleh hepar dan dikeluarkan oleh ginjal.

PENGATURAN HORMON
Pelepasan hormon dari kelenjar induknya dikontrol oleh faktor kimia dan saraf.

a. Kontrol kimia
Kadar hormonal darah dikontrol melalui sistem negative feedback. Suatu hormon cukup dihasilkan untuk efek fisiologi normal, peningkatan lebih lanjut dalam sekresi dari hormon ini dapat dicegah melalui negative feedback. Misalnya peningkatan hormon ACTH dari kelenjar pituitary anterior akan merangsang peningkatan pelepasan hormon kortisol dari kortek adrenal, hal ini akan menyebabkan penurunan dari ACTH dan seterusnya. Penambahan kadar darah oleh substansi lain dari hormon akan mempengaruhi sekresi hormon. Misalnya pengaturan kadar kalsium darah diatur oleh parathormone yang di hasilkan oleh kelenjar para thyroid. Juga pelepasan insulin dari pulau-pula- langerhans di pankreas tergantung pada kadar glukosa darah.

b. Pengontrolan saraf
Sistem saraf otonom dan saraf pusat bereaksi terhadap rangsangan dari semua tipe, baik itu dari lingkungan internal maupun eksternal. Reaksi ini dikirimkan menuju hipothalamus suatu bagian vital dari sisten saraf pusat yang kemudian segera mengisyaratkan pada kelenjar pituetary. Rangsangan terhadap hipothalamus akan merangsang pelepasan hormon-hormon pituetary.

KELENJAR – KELENJAR ENDOKRIN

1. Kelenjar pituitary/hipofise
Kelenjar pituetary mempunyai ukuran 1cm dan berat 500mg. Kelenjar tersebut terletak di sella turcica dari tulang spenoid pada dasar tengkorak dan terpisah dengan ruang dari tulang spenoid. Sella turcica dekat chiasma optic. Secara nyata kelenjar pituetary terdiri dari 2 kelenjar yaitu Pituitary Anterior (adenohypofisi) dan Pituitary Posterior( neurohypofisis ).
Kelenjar pituitary anterior ( adeno hipofisis ) menghasilkan hormon :
a.  Growth hormone(GH)/ Somatotropic hormone.
merupakan suatu protein
merangsang pertumbuhan sel-sel tubuh sampai ukuran dewasa
mempengaruhi metabolisme lemak.
b. Prolactin/lactogen hormone.
merupakan suatu protein.
Merangsang sekresi air susu pada kelenjar mamae.
c. Follicle stimulating hormone( FSH).
merangsang pertumbuhan folicle pada ovarii.
Pada pria membantu mematangkan sperma.

c. Luteinizing Hormone ( LH )
Merupakan glikoprotein
Menyebabkan ovulasi dan merangsang pembentukan corpus luteum dan sekresi progesteron.
d. Interstitial cell stimulating hormone(ICSH)
Merangsang sekresi dari tetosterone pada laki-laki.
f. Adenocorticotropic Hormone(ACTH)
Merangsang kortek adrenal untuk mensekresikan kortisol/kortikosteroid.
g. Thyroid stimulating hormone( TSH)
Merangsang thyroid untuk mensekresikan thyroxine.

Kelenjar pituetary Posterior
a. Antidiuretik Hormone ( ADH ).
Mempengaruhi permiabilitas membrane tubulus ginjal untuk meningkatkan absorbsi air.
Merangsang otot polos dari pencernaan dan pembuluh darah.
b. Oxytocine
Merangsang kontraksi uterus dan pengeluaran air susu .

Hubungan antara hipotalamus dengan dengan kelenjar pituitary
Hypotalamus bertindak sebagai suatu penghubung yang penting antara mekanisme pengaturan neurologi dan hormonal. Hypotalamus bertindak sebagai pengontrol atas kelenjar pituetary dan kelenjar kelenjar lainya serta  sel-sel tubuh. Hypotalamus( lokasinya pada jaringan disekitar ventrikel III ) dan lobus pituitary anterior berhubungan melalui hypotalamic–hypophyseal portal blood system, dimana neurosecretory releasing factor (RF) dan neuro secretory inhibiting factory(IF)yang disekresikan oleh hipotalamus menuju pituitary. Neurohypophysis langsung berhubungan dengan hypotalamus melalui hypothalamic - hypophyseal tract.
Kelenjar Thyroid
Kelenjar thiroid terletak pada bagian anterior dari leher( bagian inferior tulang kartilago hyoid ) dan beratnya 20 gram. Terdiri atas dua lobus yaitu lobus kanan dan kiri. Antara kedua lobus tersebut dihubungkan oleh isthmus dan terletak dibawah laring. Thyroid menyimpan iodine/yodium dan mensekresi hormon thyroid dan calsitonin. Klelenjar thyroid mensekresikan 3 hormon Yaitu
1. Thyroxine ( T 4 ).
Berfungsi mengatur katabolisme protein, lemak dan karbohidrat didalam sel.
2. Triodothyronine ( T 3 ).
Berfungsi :
Mengatur kecepatan metabolisme pada semua sel.
Mengatur produksi panas tubuh.
Antagonis insulin.
Mempertahankan sekresi hormon pertumbuhan dan maturasi skeletal.
Mempengaruhi perkembangan sususnan saraf pusat.
Diperlukan untuk tonus otot dan kekuatan.
Mempertahankan cardiac output, rate dan kekuatan kontraksi.
Mempertahankan sekresi saluran cerna.
Mempengaruhi kecepatan pernapasan dan penggunaan oksigen.
Mempertahankan mobilisasi kalsium.
Mempengaruhi produksi sel darah merah.
Merangsang pergantian lipid, pelepasan asam lemak bebas dan sintesa cholesterol.

3. Hormon thyrocalcitonin
menurunkan kadar kalsium darah dan fosfor, menurunkan absorbsi kalsium dan fosfor pada saluran pencernaan.
Produksi hormon thyroxine tergantung pada masukan protein dan iodine yang cukup dan adanya Thyrotropic Stimulating Hormon. Disamping itu juga dipengaruhi faktor lingkungan. Stres fisik dan psikologis dan terpapar  udara dingin adalah faktor yang meningkatkan produksi hormon thyroxin, sedangkan faktor yang menekan sekresi thyroxin yaitu terpapaf panas yang lama, obat sulfanamid, salysilat dan penilbutason. Hormon thyroxin akan diubah menjadi tryodthyronin oleh jaringan target periferal.
Kelenjar Para thyroid
Terdiri empat kelompok kecil, yang terletak sangat bervariasi pada bagian posterior masing – masing lobus thyroid. Hormon yang dihasilkan adalah Parathormone atau hormone para thyroid, yang berfungsi secara utama untuk mempertahankan kadar kalsium dan fosfor, melalui aksi :
Peningkatan penyerapan mineral tulang.
Peningktan penyerapan kalsium melalui saluran cerna( vit D ).
Menurunkan ekskresi kalsium urine.
Meningkatkan ekskresi phosfor melalui urine.

Kelenjar adrenal
Kedua organ adrenal terletak pada jaringan retroperitoneal, dimana masing-masing terletak pada bagian atas dari ginjal. Ada dua kelenjar dari masing-masing organ adrenal. Kortek adrenal / lapisan paling luar dan medula adrenal atau bagian dalam.
Kortek adrenal mensekresikan 2 kelompok hormon yang diperlukan untuk hidup yaitu glukokortikoid, dimana kortisol hormon utamanya, dan hormon mineralocortikoid, dimana aldoterone hormon utamanya. Hormon kelompok ketiga yaitu hormon seks : androgen dan estrogen.
Medula adrenal mensekresikan epinephrine dan norepinephrine, yang memperbanya neurotransmiter yang diproduksi oleh sistem saraf simpatis. Katekolamine disekresi oleh medula adrenal diperlukan untuk mempertahan kehidupan, tetapi bila berlebihan akan menyebabkan hipertensi yang cukup serius.

Fungsi Hormon Adrenal
Hormon Glukokortikoid( kortisol )
Mempertahan glukosa darah dengan meningkatkan glukoneogenesis; menurunkan kecepatan penggunaan glukosa oleh sel-sel.
Meningkatkan katabolisme protein.
Meningkatkan retensi sodium dan air.
Anti inflamasi.
Degradasi kolagen
Menurunkan limposit T
Meningkatkan neutrofil.
Menurunkan pelepasan antibodi baru.
Menurunkan basofil, eosinofil dan monosit.
Menurunkan pembentukan jaringan parut.
Meningkatkan pembentukan sel darah merah dan platelet.
Meningkatkan produksi asam lambung dan pepsin.
Mempertahankan kestabilan emosi.

Hormon Mineralokortikoid ( Aldosterone )
Perangsang utama sistem renin-angiotensin.
Sangat responsive untuk mempertahankan keadaan normovolumic dengan meningkatkan retensi natrium dan air pada tubulus distal.
Menyebabkan pengeluaran potasium.
Menyebabkan peningkatan ekskresi ion amonium dan magnesium.

Hormon Androgen
Fungsinya sama dengan hormon-hormon sek gonad.
Epinephrine dan norepinephrine.
Diperlukan untuk mempertahankan fungsi integrasi dari neuroendokrine dari tubuh.
Meningkatkan tekanan darah, heart rate dan menyebabkan vasokonstriksi.
Merangsang perubahan glikogren menjadi glukosa.
Merangsang glukoneogenesis.
Meningkatkan lipolisis.

Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah kelenjar eksokrine dan endokrine yang terletak di retroperineal dekat lambung, bagian kepala dan leher pada lengkung duodenum, bagian badan meluas kearah horizontal menyilang diiding abdominal posterior, dan bagian ekornya menyentuh limfa. Ada sekitar satu juta pulau sel-sel pada pankres.
Ada tiga tipe sel endokrin yaitu sel alpha yang mensekresikan glukagon. Sel beta mensekresikan insuline dan sel delta mensekresikan gastrine pankreatic somatostatin.
Fungsi dari hormon-hormon yang dihasilkan pankreas :
Hormon Insulin
Menurunkan kadar glukosa darah.
Meningkatkan pemakaian glukosa oleh jaringan adiposa dan sel-sel otot.
Meningkatkan phosporylation glukosa oleh hati.
Meningkatkan penggabungan asam amino menjadi protein.
Hormone glukagon
Merangsang pengeluaran glikogen dan meningkatkan kadar glukosa darah.
Menrangsang hati untuk merubah glikogen menjadi glukosa.
Pengaturan hormon insulin dan glukagon melalui umpan balik negative konsentrasi glukosa di dalam darah.
Kelenjar Gonads( Kel.Seks )
Pada wanita dihasilkan oeh ovarii yang terletak pada cavum pelvic. Hormon yang dihasilkan adalah :
Hormone estradiol ( estrogen )
fungsinya merangsang perkembangan seks sekunder pada wanita selama pubertas dan mempertahankan reproduksi.
Juga merangsang maturasi dari ovum ( di dalam ovarium ).
Hormon Progesteron.
merangsang perkembangan lapisan uterus dan kelenjar mamae.
Juga diperlukan untuk pembentukan plasenta untuk mempertahankan kehamilan.
Hormon Relaxine
Disekresikan hanya selama trimester terakhir kehamilan.
Untuk menolong melunakkan ligamen, khususnya simphisis.
Pada pria horman gonad dihasilkan organ testis( lokasinya di dalam skrotum ), dimana menghasilkan hormon tetosteron yang diperlukan untuk perkembangan seks sekunder pada pria selama pubertas dan mempertahankan sistem reproduksi selama hidup.

Kelenjar Thymus
Terletak dibawah sternum dan antara kedua paru. Hormon yang dihasilkan disebut Thymosin berfungsi untuk meragsang perkembangan sel-sel darah putih yang diproduksi untuk kekebalan.

Kelenjar Pineal
Terletak antara hemisphere cerebral dimana merupakan penonjolan dari serabut ventrikel III. menghasilkan hormone melatonin yang berfungsi dalam pengaturan siklus phenomena.
Sumber Bacaan

1. Donna, Ignata, 1992, Medical Surgical Nursing, a Nursing Proccess Approach, WB. Sounders, Philadelphia,
Lewis, et all, 2000, Medical Surgical Nursing, Asseement and Management of Clinical Problems, Mosby, Inc, Baltimore.

Photobucket