Selasa, 10 Januari 2012

Tips Meredam Hipertensi

6 TIPS MEREDAM HIPERTENSI


Hipertensi alias tekanan darah tinggi dijuluki pembunuh diam (the silent killer). "Kehadirannya" sering tanpa gejala. Pengidap tidak selalu gampang marah-marah atau sering pusing seperti pusing seperti yang selama ini dimitoskan. Kita baru mengetahui mengidap hipertensi setelah memeriksakan tekanan darah. Penderita yang datang ke dokter umumnya sudah parah, karena tidak tahu dirinya mengidap hipertensi. Jadi, sangat penting memeriksakan tekanan darah secara berkala.

Tekanan darah 14./90 (sistolik/diastolik) mm Hg atau lebih, menandakan kita mengidap hipertensi. Tekanan darah yang sehat adalah 120/80 mm Hg. Jika tekanan darah antara 120/80 mm Hg dan 139/89 mm Hg, beresiko dua kali lipat berkembang menjadi hipertensi.

Penderita usia muda (di bawah 30 tahun) umumnya mengidap hipertensi sekunder, yang penyebabnya sudah diketahui pasti. Seperti minum pil KB, gangguan fungsi ginjal, gangguan keseimbangan hormon. Hipertensi yang muncul bersamaan dengan meningkatnya usia, stres, dan faktor keturunan, lazim disebut hipertensi primer. Pengidapnya biasanya berusia tengah baya (30-50 tahun). Sembilan puluh persen pengidap hipertensi termasuk kategori ini. Perilaku buruk, seperti merokok, kurang berolahraga, suka makanan asin dan fast food, makan dengan kalori berlebihan, dan kegemukan, memberi andil terhadap munculnya hipertensi.

Nah, berikut anjuran ringkas menangkal dan meredakan hipertensi.
1. Santap buah segar 20-30 menit sebelum makan Kunyah buah secara perlahan. Minum jus buah perlahan, seteguk demi seteguk, tidak dihabiskan sekaligus. Buah banyak mengandung air, serat dan senyawa antioksidan betakaroten, likopen, klorofil, vitamin C, yang mampu meredam kenaikan tekanan darah.
2. Jangan lupakan tempe! Enzim protease yang dihasilkan ragi selama pemeraman kedelai akan menguraikan protein kedelain menjadi asam-asam amino. Sebagian dari asam-asam amino tersebut (5-10 asam amino) bekerja sama menghambat kerja angiotensin-1 covertting enzyme (ACE), sumber pemicu naiknya tekanan darah.
3. Batasi garam dan "garam" Jangan royal menggunakan garam dan mengkonsumsi makanan asin. Batasi makanan mengandung garam natrium, diantaranya makanan olahan (corned beef, ikan kalengan, lauk/sayur instant), saus botolan (saus cabai, saus tomat, kecap), makanan instan (mi, lauk instant), cake dan kue kering yang dibubuhi soda kue/baking powder seperti biskuit.
4. Turunkan berat badan jika kegemukan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 25 menandakan kita kelebihan berat badan. Jika sudah melebihi 30, kita kegemukan, Untuk menghitung IMT: bagi berat badan (kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (meter). Contoh: tinggi 170 cm, berat 72 kg, maka IMT= 72:(1,70)2 = 25.
5. Meditasi Dalam journak of Personality and Social Psychology, 57: 1989 disebutkan sekelompok pasien hipertensi dan prehipertensi diteliti dengan membaginya secara acak menjadi dua kelompok. Sayu kelompok dibimbing bermeditasi, sisanya dibebaskan bersantai sesuai minat masing-masing. Setelah 3 bulan, kelompok meditasi mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik masing-masing 10,6 dan 5,9 mm Hgm, sedangkan kelompok bersantai hanya 4,0 dan 2,1 mm Hg.
6. Olahraga Berlatih olahraga isotonik, seperti jalan kaki, jogging, berenang, dapat meredam hipertensi. Olahraga isotonik mampu menyusutkan hormon noradrenalin dan hormon-hormon lain penyebab menciutnya pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan naiknya tekanan darah,. Hindari olahraga isometrik, seperti angkat beban, karena justru dapat menaikkan tekanan darah.
Sumber: Majalah Nirmala

Photobucket